Bank Jateng Terus Kembangkan Terobosan Unik Salurkan CSR

By Admin


nusakini.com-Semarang – Bank Jateng terus berupaya membuat terobosan unik dalam penyaluran corporate social responsibility (CSR). Tak hanya rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan pemberian bantuan perlindungan BPJS terhadap pekerja sektor informal, CSR juga diberikan untuk restorasi cagar budaya. 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi terobosan unik yang dilakukan Bank Jateng dalam penyaluran CSR. Dia berpinsip, kran penyaluran CSR sudah seharusnya dibuka lebar dengan kata kunci kemakmuran rakyat. Syaratnya, pengajuan dan dinyatakan lolos verifikasi, serta inline dengan program pemerintah. 

“Yang penting tidak untuk kepentingan pribadi hura-hura yang dinikmati sendiri, itu dihilangkanlah. Yang menikmati ya harus masyarakat. Prosesnya, mereka mengusulkan diverifikasi dan inline dengan program, sehingga CSR akan mendukung program pemerintah, Pemprov, Pemkab ataupun Pemkot,” ujarnya saat memberikan bantuan sosial oleh Bank Jateng, Jumat (28/12) 

Dalam kesempatan itu, Gubernur Ganjar secara simbolis menyerahkan sejumlah bantuan. Revitalisasi gedung ITC menjadi galeri diserahkan melalui Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. Bantuan juga diberikan kepada sembilan pekerja hutan. Ada pula renovasi 100 RTLH di Pekalongan sebesar Rp1,5 miliar, 100 RTLH Kota Semarang, 100 RTLH Kabupaten Klaten, 75 RTLH Grobogan, satu unit ambulans masjid Klaten, masjid Pemalang, serta BPJS pekerja rentan senilai Rp3,024 miliar. 

Ditambahkan, sepanjang 2018, Bank Jateng telah menyalurkan dana CSR sebesar Rp17,02 miliar dan telah digunakan untuk merehabilitasi RTLH sebanyak 814 unit, perlindungan BPJS terhadap 180 ribu pekerja formal maupun informal yang terdiri dari petani, nelayan dan sebagainya. 

Selain itu, yang menurut Ganjar sebagai hal unik, dana CSR itu disalurkan untuk restorasi gedung cagar budaya yang mencapai Rp1,62 miliar. Ada juga bantuan bencana, olahraga, kesenian, pembangunan pondok pesantren dan masjid. 

“Saya senang varian CSR sekarang lebih bagus. CSR sekarang kita arahkan ke hal-hal yang lebih bermanfaat, khususnya mendorong penurunan kemiskinan, atau hal-hal yang produktif. Meskipun kita tidak bisa pungkiri kadang-kadang yang sifatnya fisik dan konsumtif itu diperlukan tidak bisa kita hindari,” kata mantan anggota DPR RI ini. 

Sementara itu, Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno menyampaikan sepanjang 2018, hingga 26 Desember Bank Jateng telah mencatatkan laba usaha sebesar Rp1,97 triliun dari target Rp1,73 triliun. Dia berharap tahun depan semakin mendapat kepercayaan dan berkontribusi lebih untuk kemaslahatan masyarakat 

“Alhamdulillah dengan capaian itu kita menjadi BUMD terbesar kedua tingkat nasional,” katanya. 

Selain itu, Bank Jateng juga tercatat memiliki aset sebesar Rp 68,81 triliun. Supriyatno mengatakan selama Ganjar Pranowo memimpin Jawa Tengah dan menjadi pemegang saham kendali aset Bank Jateng mengalami peningkatan dua kali lipat dalam kurun waktu lima tahun. 

“Meningkat dua kali lipat dalam lima tahun. Tahun 2013 aset kami sebesar Rp30,7 triliun dan kini menjadi Rp68,81 triliun,” katanya. (p/ab)